Saturday, June 21, 2025
HomeLainnyaGotong Royong Hijaukan Paseban di Hari Lahir Pancasila

Gotong Royong Hijaukan Paseban di Hari Lahir Pancasila

Aksi penanaman pohon Pancasila di Bumi Paseban: Andy Utama Pimpin Aksi Lingkungan untuk Memperingati Hari Lahir Pancasila 2025 di Mega Mendung

Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 2025 dan Hari Lingkungan Hidup, Yayasan Paseban menggelar aksi penanaman pohon di kawasan konservasi Bumi Paseban, Desa Paseban, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini menjadi simbol nyata pengamalan nilai luhur Pancasila serta bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Menanam Pohon sebagai Pengamalan Nilai Pancasila

Aksi ini tidak hanya menjadi peringatan seremonial semata, melainkan juga bentuk nyata dari cinta tanah air dan kepedulian ekologis. Penanaman pohon di kawasan Bumi Paseban merupakan simbol penting bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga kelestarian alam.

Salah satu momen utama dalam kegiatan ini adalah penanaman Taru Jampinang – pohon endemik khas Indonesia yang dijuluki sebagai Pohon Pancasila. Karakteristik pohon ini mencerminkan sila-sila Pancasila: akar yang kuat, batang yang kokoh, daun yang rindang, serta buah yang bermanfaat bagi kehidupan.

Andy Utama: Menanam Harapan, Merawat Alam

Andy Utama, selaku Pembina Yayasan Paseban, menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan alam sebagai bagian dari pengamalan Pancasila. Dalam sambutannya, ia menyampaikan:

“Menanam pohon adalah menanam harapan. Menanam Taru Jampinang adalah menanam nilai-nilai Pancasila. Alam harus dihormati sepenuh hati. Jika tidak, semesta bisa membuat perhitungan. Perlu peraturan desa yang melarang perburuan agar burung dan makhluk lain dapat kembali menjaga ekosistem dan mendukung pertanian masyarakat.”

Pernyataan tersebut menekankan pentingnya pendekatan ekologis dalam pembangunan desa dan pelestarian alam, sejalan dengan semangat gotong royong dan keadilan sosial dalam Pancasila.

Mega Mendung: Kawasan Rawan yang Harus Dijaga

Wiratno, Penasihat Yayasan Paseban, juga menyoroti pentingnya kawasan Mega Mendung sebagai penyangga utama Cagar Biosfer Cibodas dan koridor ekologis di lanskap Gunung Gede Pangrango. Ia menegaskan bahwa kerusakan sekecil apapun di wilayah ini dapat berdampak besar pada sistem ekologis:

“Topografi ekstrem di kawasan ini membuatnya sangat rentan. Maka dari itu, menjaga keseimbangan ekologis di sini bukan hanya tugas lokal, tapi nasional. Ini adalah bagian dari wujud cinta tanah air dan penerapan nilai luhur Pancasila.”

Melibatkan Generasi Muda dan Masyarakat Adat

Kegiatan penanaman pohon ini turut melibatkan generasi muda, masyarakat lokal, serta tokoh adat, termasuk perwakilan dari masyarakat Baduy. Mereka memberikan teladan bagaimana hidup sederhana, menghormati alam, dan mengutamakan kebersamaan telah menjadi praktik turun-temurun—selaras dengan semangat Pancasila.

Jenis pohon yang ditanam selain Taru Jampinang mencakup Rasamala, Mahoni, Damar, dan Bambu lokal. Kegiatan edukatif seperti diskusi lingkungan juga digelar untuk menanamkan kesadaran ekologis sejak dini.

Kesimpulan: Merawat Alam adalah Cinta pada Indonesia

Aksi penanaman pohon di Bumi Paseban menjadi peringatan bermakna untuk Hari Lahir Pancasila 2025 dan Hari Lingkungan Hidup. Diinisiasi oleh Andy Utama dan Yayasan Paseban, kegiatan ini menjadi simbol pengamalan Pancasila dalam bentuk nyata: menjaga alam, merawat bumi, dan memperkuat semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

Melalui aksi ini, di kawasan strategis seperti Mega Mendung, Yayasan Paseban mengajak seluruh elemen bangsa untuk merenungkan Pancasila sebagai pedoman dalam hubungan sesama dan lingkungan.

Sumber: Aksi Penanaman Pohon Pancasila Di Bumi Paseban Bersama Andy Utama: Peringati Hari Lahir Pancasila 2025 Dan Hari Lingkungan Hidup Di Mega Mendung
Sumber: Menanam Pohon Pancasila Di Bumi Paseban Dalam Rangka Memperingati Hari Lahir Pancasila: Merawat Alam Pengamalkan Nilai Luhur Pancasila

RELATED ARTICLES

Terpopuler