Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menegaskan bahwa pasar saham domestik tetap menunjukkan performa yang tangguh di tengah dinamika tensi perdagangan global. Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat sebesar 6,04% secara month to date (mtd) hingga akhir Mei 2025, berada di level 7.175. Dari awal tahun hingga sekarang, penguatan IHSG mencapai 1,35%, menjadikannya salah satu indeks dengan kinerja terbaik di kawasan regional.
OJK mencatat bahwa nilai kapitalisasi pasar juga menunjukkan tren positif, dengan kenaikan sebesar 6,11% secara month to date menjadi Rp12.420 triliun, atau meningkat 0,69% secara year to date. Investor asing (nonresiden) juga mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp5,53 triliun secara month to date pada Mei 2025 setelah sebelumnya mengalami penjualan bersih sejak Desember 2024. Namun, masih terdapat penjualan bersih sebesar Rp45,19 triliun secara year to date.
Di sektor obligasi, indeks obligasi ICBI naik sebesar 0,78% month to date ke level 40.409,17. Investor asing juga aktif di pasar obligasi dengan mencatatkan net buy sebesar Rp24,09 triliun secara month to date dan Rp14,11 triliun secara year to date.
Industri pengelolaan investasi juga menunjukkan perkembangan positif, dengan nilai dana kelolaan atau AUM mencapai Rp848 triliun hingga 27 Mei 2025, tumbuh 1,91% secara month to date dan 1,37% secara year to date. Total nilai penawaran umum di pasar modal mencapai Rp65,56 triliun, termasuk Rp3,31 triliun dari enam emiten baru yang berhasil melakukan fundraising.
Penggalangan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) juga mengalami pertumbuhan signifikan, dengan 18 penyelenggara SCF yang telah mengantongi izin hingga 27 Mei 2025. Bursa karbon juga terus menunjukkan kemajuan, dengan 112 pengguna jasa yang telah mendapatkan izin dan total volume perdagangan 1.600.000 ton CO2 ekuivalen, serta nilai akumulasi perdagangan mencapai Rp77,95 miliar. (Ins/E-1)