Negara-negara di seluruh dunia kini telah berkomitmen untuk memerangi barang-barang mewah palsu atau abal-abal. Beberapa tempat liburan bahkan memberlakukan denda bagi siapa pun yang kedapatan membawa barang-barang desainer palsu seperti pakaian, sepatu, tas, jam tangan, dan kacamata. Eropa, terutama di Spanyol, Italia, dan Prancis, menerapkan aturan ketat terkait barang palsu dengan tujuan melindungi industri mode negara tersebut. Wisatawan pun harus berhati-hati karena dapat dikenai denda atau barang belanjaannya disita jika tertangkap membawa barang palsu.
Di Australia, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Swiss, dan tempat-tempat lainnya pun memiliki peraturan yang sama terkait barang palsu. Tidak hanya menyangkut masalah hukum, barang palsu juga dapat membahayakan keselamatan karena seringkali terbuat dari bahan berkualitas rendah. Danny Toffel, pendiri dari Watches2U, menegaskan bahwa membeli barang palsu tidak hanya merusak produk asli tetapi juga mendukung kegiatan kriminal. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk membeli barang bermerek langsung dari butik resminya atau pengecer tepercaya guna menghindari potensi masalah hukum dan menjaga keselamatan konsumen.
Dalam upaya untuk memastikan keamanan dan kualitas produk, Danny menekankan betapa pentingnya memilih barang asli meskipun harganya lebih mahal. Karena pada akhirnya, membawa barang palsu selama liburan ke luar negeri dapat berisiko terkena denda atau konsekuensi hukum lainnya yang jauh lebih mahal. Jadi, lebih baik untuk berhati-hati dan tidak membawa barang abal-abal saat traveling ke luar negeri.
