Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau para wisatawan yang sedang melancong ke kawasan pantai selatan Yogyakarta lebih waspada terkait bahaya rip current atau arus balik yang mengintai. Imbauan ini dikeluarkan menyusul masih banyaknya peristiwa kecelakaan laut di kawasan pantai selatan yang memakan korban jiwa akibat mengabaikan peringatan yang sudah ada. Sultan mengingatkan bahwa kesadaran dari tiap wisatawan sangat penting meskipun terdapat tim petugas di kawasan laut tersebut.
Di beberapa kawasan pantai populer di Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul, telah dipasang rambu-rambu peringatan yang melarang wisatawan untuk nekat mandi di pantai. Pantai Parangtritis bahkan dilengkapi dengan bendera merah bergambar tengkorak sebagai tanda adanya palung berbahaya yang harus dihindari. Meskipun petugas patroli memberikan peringatan dengan pengeras suara dan peluit, tetap saja ada wisatawan yang nekat untuk bermain air.
Sultan menekankan bahwa larangan mandi dan risiko bahaya di pantai selatan seharusnya sudah disadari oleh warga Yogyakarta. Namun, banyak wisatawan yang masih belum memahami hal tersebut, sehingga imbauan perlu terus ditekankan. Selain itu, penambahan rambu dan papan imbauan perlu dilakukan di kawasan pantai selatan, karena upaya pencegahan terjadinya kecelakaan laut harus terus digencarkan.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, hampir semua pantai selatan Yogyakarta memiliki rip current yang kuat dan berbahaya. Terutama di Pantai Parangtritis, rip current berbahaya karena arus bawahnya sangat kencang namun sering tidak disadari oleh wisatawan karena permukaannya terlihat tenang. Oleh karena itu, kesadaran akan bahaya mandi di pantai harus terus ditingkatkan.
