Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, memberikan waktu libur selama sepekan bagi karyawannya di tengah tekanan internal akibat beban kerja yang tinggi dan rekrutmen agresif oleh Meta. Delapan peneliti senior meninggalkan OpenAI untuk bergabung dengan tim superintelejensi Meta. Chief Research Officer OpenAI, Mark Chen, merespon aksi Meta sebagai pencurian dan sedang mencari cara strategis untuk menghadapinya. CEO OpenAI, Sam Altman, bekerja keras untuk mempertahankan tim dengan meninjau kembali skema kompensasi dan mencari cara kreatif untuk menjaga loyalitas peneliti. Meskipun belum ada pengumuman resmi, sejumlah staf OpenAI telah menerima tawaran nilai tinggi dari Meta. Reaksi para pimpinan riset terhadap situasi ini terlihat, dengan dorongan kepada staf agar tetap bertahan. Kebijakan libur sepekan tersebut tidak mengganggu layanan AI OpenAI, namun menimbulkan kecemasan eksistensial terkait pemimpin pengembangan kecerdasan buatan.