Pendakian gunung bukan hanya sekadar ajang hobi, tetapi juga telah menjadi bagian dari industri pariwisata yang terorganisir. Banyak pendaki, khususnya yang baru mulai, memilih untuk menggunakan jasa open trip karena kepraktisan yang ditawarkan. Dalam aktivitas pendakian ini, terdapat dua peran utama yang sering kali disalahartikan yaitu porter dan guide (pemandu). Meskipun keduanya membantu selama pendakian, namun keduanya memiliki tanggung jawab dan fungsi yang berbeda.
Porter merupakan individu yang bertugas membawa perlengkapan dan logistik selama pendakian. Peran mereka sangat penting terutama bagi pendaki yang tidak mampu atau tidak ingin membawa beban berat. Di Gunung Rinjani, misalnya, para porter tidak hanya mengangkut barang tetapi juga membantu pendaki yang mengalami kelelahan atau cedera. Setelah melalui pelatihan, para porter memiliki kemampuan multitalenta dalam menjalankan berbagai tugas seperti membantu membawa barang, menjadi pemandu wisata yang memperkenalkan budaya lokal, menangani cedera, memberikan pertolongan pertama, melakukan pencarian dan penyelamatan, mengelola sampah, hingga membantu dalam kegiatan memasak.
Sementara itu, guide atau pemandu pendakian bertanggung jawab memimpin perjalanan dari awal hingga akhir. Mereka memastikan keselamatan tim, navigasi jalur pendakian, serta memberikan edukasi tentang lingkungan dan budaya lokal kepada peserta. Memilih operator pendakian yang memiliki guide bersertifikat sangat penting untuk menjamin keamanan dan kenyamanan perjalanan.
Pentingnya memahami perbedaan antara porter dan guide ini adalah agar pendaki dapat memilih open trip yang tepat. Pastikan operator memiliki tim guide bersertifikat serta porter yang berpengalaman dan terlatih. Keduanya memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi demi memberikan pengalaman pendakian yang aman, menyenangkan, dan bermakna.