Saturday, July 19, 2025
HomeGaya HidupTips Cegah Virus Hanta: Gejala, Penularan & Pencegahan

Tips Cegah Virus Hanta: Gejala, Penularan & Pencegahan

Virus Hanta, yang tergolong sebagai zoonosis, bisa ditularkan dari hewan ke manusia terutama melalui rodensia seperti tikus dan mencit yang membawa virus dalam air liur, urine, atau kotorannya. Di Indonesia, virus Hanta dapat menyebabkan sindrom Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) yang serius, memicu demam berdarah dan masalah ginjal. Virus ini berasal dari berbagai jenis tikus di Indonesia seperti tikus got, mencit rumah, dan tikus ladang yang menjadi sumber penyebaran di sekitar manusia.

Penularan terjadi ketika manusia menghirup partikel virus dari urine, tinja, atau air liur tikus yang terinfeksi. Gejalanya mencakup demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, kulit kuning, flu, batuk, sesak napas, dan gangguan ginjal. Di Indonesia, hingga Juli 2025, telah tercatat delapan kasus HFRS di beberapa provinsi dengan upaya pemantauan dan edukasi masyarakat terus dilakukan.

Proses diagnosis melibatkan pemeriksaan riwayat paparan dan gejala klinis, tes darah, serologi, tes PCR, dan pencitraan dada. Saat ini, belum ada antivirus atau vaksin khusus untuk mengobati HPS dan HFRS, sehingga perawatan suportif intensif menjadi pilihan utama. Pencegahan termasuk mengendalikan tikus, menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan perlindungan diri, ventilasi ruangan, dan edukasi masyarakat.

Virus Hanta merupakan ancaman serius yang mirip flu namun bisa berkembang menjadi penyakit paru-paru atau ginjal yang membahayakan jiwa. Pencegahan melalui kebersihan lingkungan, perlindungan diri, dan deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko penularan virus Hanta yang tidak memiliki vaksin atau obat khususnya. Oleh karena itu, langkah pencegahan menjadi kunci dalam menghadapi ancaman virus Hanta.

Source link

RELATED ARTICLES

Terpopuler