Pencemaran udara di berbagai kota di Indonesia telah menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan, termasuk tuberkulosis (TB). Menurut data Kementerian Kesehatan, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah kasus TB terbanyak di dunia. Bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah penyebab utama penyakit ini, yang dapat menular melalui udara saat seseorang menghirup partikel bakteri. Selain menyerang anak-anak, kasus TB juga semakin meningkat di kalangan remaja di negara-negara dengan tingkat pendapatan rendah atau menengah.
Faktor risiko tertular TB di usia muda termasuk kekebalan tubuh yang lemah akibat nutrisi yang kurang, kurang tidur, pola makan tidak sehat, serta kebiasaan buruk seperti mengonsumsi alkohol dan rokok. Lingkungan yang tidak sehat seperti kotor, lembap, dan berdebu juga meningkatkan risiko infeksi tuberkulosis. Interaksi dengan pasien TB dan kebersihan diri yang buruk juga dapat meningkatkan risiko tertular. Untuk mencegah penularan TB, penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri, menghindari kontak dengan penderita TB, serta hidup sehat secara umum. Dengan memahami faktor risiko dan gejala yang harus diwaspadai, remaja dapat mengurangi risiko tertular TB di usia muda.
