Pemerintah Kabupaten Samosir berencana membangun wisata pantai Danau Toba sepanjang 22 kilometer. Wisata pantai ini akan menjadi daya tarik baru Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution memberikan dukungan atas rencana pembangunan tersebut, dengan konsep pantai panjang yang diharapkan mampu menghidupkan ekonomi masyarakat Samosir. Perlu kolaborasi dan sinergi antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat untuk mewujudkan rencana tersebut. Diperlukan perencanaan yang memperhatikan pembebasan lahan puluhan kilometer yang saat ini dimiliki oleh masyarakat untuk proyek ini. Desain pembangunan wisata pantai tersebut harus mempertimbangkan pengelolaan, perawatan, dan model tampilan kawasan wisata pantai agar dapat menarik pengunjung baik lokal maupun mancanegara.
Meskipun bukan laut, Danau Toba memiliki tepian dengan pasir putih alami, bibir danau landai, dan aktivitas wisata mirip di pantai. Terdapat 8 pantai di Danau Toba yang dapat dikunjungi oleh wisatawan, termasuk Pantai Parbaba dan Pantai Batu Hoda di Samosir. Kaldera Toba atau Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, namun status tersebut terancam setelah mendapat peringatan kartu kuning dari UNESCO. Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark harus melakukan perbaikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebelum dilakukan validasi ulang dua tahun kemudian. Revalidasi status Geopark Kaldera Toba direncanakan pada Juli 2025 dengan kunjungan tim asesor UNESCO ke beberapa tempat di kawasan Danau Toba.
Danau Toba juga akan menjadi tuan rumah event lari lintas alam dunia Trail of the Kings – Lake Toba oleh Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB) Seri Dunia 2025 yang diikuti oleh ribuan pelari dari berbagai negara. Upaya bersama diperlukan untuk menjaga geosite penting di Samosir agar dapat kembali meraih kartu hijau Geopark Kaldera Toba.