Tesla sedang mencoba untuk membuat Cybertruck-nya menjadi lebih ekstrem dengan mengajukan paten untuk sebuah balon raksasa yang akan meningkatkan jarak tempuh truk tersebut. Langkah ini merupakan cara yang unik untuk mengatasi tantangan jangkauan terbatas yang dialami truk pick-up besar saat dijejali dengan trailer.
Balon tersebut, yang disebut sebagai “deflektor aerodinamis tiup” oleh Tesla, dibuat dari kain drop-stitch yang biasa digunakan untuk papan dayung atau jaket pelampung. Balon ini diletakkan dalam keadaan kempis di bak truk hingga diperlukan, dan kemudian digelembungkan untuk membentuk profil yang serupa dengan Cybertruck. Desain baji balon tersebut berfungsi untuk membimbing aliran udara di sekitar bagian belakang Cybertruck guna mengurangi hambatan saat menarik trailer.
Penarik trailer secara umum memiliki dampak negatif pada jangkauan kendaraan listrik, termasuk Cybertruck. Penambahan bobot trailer dan gangguan aerodinamika dapat mengurangi sebagian besar jarak tempuh yang telah diiklankan. Hal ini juga berlaku bagi truk yang menggunakan bahan bakar cair, namun proses pengisian daya pada truk listrik memerlukan waktu yang lebih lama. Tesla sebelumnya juga memiliki ide untuk mengembangkan range extender, namun proyek tersebut dihentikan tanpa alasan jelas.
Meskipun tampak aneh, ide Tesla menggunakan balon aerodinamis untuk mengatasi masalah jangkauan pada truk pick-up memiliki dasar yang kuat. Berbagai modifikasi aerodinamis telah digunakan oleh pengemudi truk sejak lama untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Namun, konsep balon Tesla menawarkan solusi yang lebih ringan dan mudah disimpan. Meskipun ini hanyalah paten dan belum tentu akan diwujudkan, langkah ini tetap menarik perhatian dan menghadirkan tantangan baru terhadap truk Cybertruck.







