Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kemajuan dalam rencana perdamaian Gaza antara Israel dan Hamas. Kesepakatan fase pertama ini dianggap sebagai langkah bersejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama dua tahun. Trump mengungkapkan bahwa Hamas akan membebaskan seluruh sandera yang masih ditahan, sementara Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati. Ini disambut dengan positif oleh pihak Israel, yang menyambut kabar tersebut sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, berkelanjutan, dan abadi.
Para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki juga berperan penting dalam kesepakatan ini. Ada pertukaran sandera dan tahanan serta masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Meskipun demikian, tantangan masih panjang, dengan serangan udara yang masih terjadi di perbatasan Gaza beberapa jam sebelum pengumuman resmi. Dalam suasana harapan baru di tengah luka lama, warga Gaza menyambut kabar tersebut dengan sukacita. Meski ada optimisme tentang perdamaian permanen di kawasan yang selama puluhan tahun dilanda konflik, upaya untuk mencapainya masih memerlukan komitmen dan kerja keras dari semua pihak terkait.







