YouTube mengumumkan kebijakan baru yang memberikan kesempatan kedua bagi kreator yang sebelumnya diblokir dari platform karena pelanggaran aturan. Kebijakan ini merupakan bagian dari program uji coba yang diumumkan perusahaan. YouTube menyatakan bahwa banyak kreator yang sebelumnya diblokir sebenarnya layak mendapatkan kesempatan kedua setelah platform ini berkembang selama 20 tahun terakhir. Kebijakan baru ini mendapat dukungan dari anggota parlemen AS, Jim Jordan, yang sebelumnya meminta Alphabet, induk perusahaan YouTube, untuk memberikan kesempatan kedua kepada kreator yang diblokir. Perusahaan akan mengizinkan sebagian kreator yang sebelumnya diblokir untuk kembali ke platform sebagai komitmen terhadap kebebasan berekspresi.
Meskipun YouTube tidak secara langsung menyebut kebijakan terkait Covid-19 atau pemilu dalam blog resminya, pernyataan dari Alphabet menunjukkan bahwa kedua isu tersebut menjadi fokus utama. Selama pandemi, YouTube melarang konten yang menyebarkan misinformasi medis, termasuk klaim palsu tentang vaksin. Kini, YouTube akan menilai permintaan pembuatan akun baru secara ketat, mempertimbangkan tingkat keseriusan pelanggaran, frekuensi pelanggaran, serta dampak negatif para kreator bagi komunitas. Jika permohonan diterima, kreator akan memulai dari nol tanpa mendapatkan kembali akun, konten, atau jumlah pelanggan sebelumnya. Namun, mereka tetap berkesempatan kembali ke Program Partner YouTube dan mendapatkan pendapatan dari iklan.






