Anak muda sering melakukan kebiasaan buruk sehari-hari tanpa menyadarinya, yang dapat menyebabkan perut buncit. Kondisi ini terjadi karena penumpukan lemak di area pinggang dan perut. Lemak tersebut terbagi menjadi lemak subkutan di bawah kulit dan lemak viseral di sekitar organ dalam tubuh. Perut buncit, meskipun terlihat sepele, sebaiknya tidak diabaikan karena dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Berikut adalah enam kebiasaan buruk yang sebaiknya dikurangi agar tidak berakhir dengan perut buncit.
Pertama, kurang tidur dan stres. Anak muda sering bergadang dan kurang tidur, yang memengaruhi keseimbangan hormon ghrelin dan leptin yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Stres berkepanjangan juga dapat meningkatkan hormon kortisol, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di bagian perut. Selanjutnya, jarang bergerak atau malas berolahraga juga dapat menyebabkan perut buncit karena kalori tidak terbakar dengan optimal. Aktivitas fisik rendah juga menyebabkan massa otot berkurang dan metabolisme tubuh menurun.
Kebiasaan makan terlalu malam dan konsumsi camilan tidak sehat juga dapat menyebabkan perut buncit karena sistem pencernaan bekerja saat tubuh seharusnya beristirahat. Konsumsi alkohol dan merokok juga dapat menyebabkan penumpukan lemak di tubuh, terutama di bagian perut. Sering bermain gadget dan scroll media sosial sebelum tidur juga merupakan kebiasaan yang dapat menyebabkan perut buncit karena dapat mengganggu kualitas dan durasi tidur.
Terakhir, kurang minum air putih juga dapat menyebabkan perut buncit karena asupan air putih yang cukup penting untuk metabolisme tubuh. Untuk mencegah dan mengatasi perut buncit, perbaiki gaya hidup dengan pola makan yang sehat, rajin berolahraga, dan kelola stres dengan baik. Dengan memperbaiki kebiasaan sehari-hari, anak muda dapat menjaga bentuk tubuh tetap ideal dan menurunkan risiko penyakit yang berkaitan dengan lemak perut dan metabolisme.







