Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAl, sedang merancang alat generatif untuk membuat musik berbasis kecerdasan buatan (AI). Langkah ini merupakan upaya terbaru OpenAl untuk memperluas penetrasi di industri kreatif setelah berhasil merilis video generator Sora. Proyek musik AI ini melibatkan mahasiswa dari sekolah seni terkemuka di New York, Juilliard School. Belum ada konfirmasi apakah alat tersebut akan menjadi produk mandiri atau diintegrasikan ke dalam layanan OpenAl lainnya seperti ChatGPT atau Sora.
Alat generatif ini kemungkinan akan digunakan untuk menciptakan musik sebagai pengiring untuk video yang sudah ada, seperti menyusun soundtrack untuk klip pendek atau menciptakan musik latar belakang untuk vokal yang sudah direkam sebelumnya. OpenAl sebelumnya telah merilis Jukebox pada tahun 2020, alat generatif yang dapat menciptakan musik dari berbagai genre sebelum dihentikan.
Namun, kemunculan proyek musik AI ini datang seiring dengan kekhawatiran industri musik terhadap konten buatan AI yang semakin banyak di platform streaming seperti Spotify dan YouTube. Beberapa “band” AI bahkan mampu menipu pendengar dan mencapai jutaan penayangan. Musisi dan tokoh industri musik telah mengkritik OpenAl dan perusahaan AI lainnya atas kurangnya kompensasi yang layak bagi kreator manusia. Paul McCartney bahkan menyerukan adanya regulasi untuk melindungi musisi dari eksploitasi teknologi AI.
Di sisi lain, platform musik AI seperti Suno dan Udio sedang menghadapi gugatan dari Asosiasi Industri Rekaman Amerika (RIAA) atas dugaan pelanggaran hak cipta. OpenAl sendiri belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini, namun kabar ini menunjukkan perkembangan pesat AI dalam industri musik.
