Penipuan di dunia kripto semakin canggih, dengan para pelaku kini menyamar sebagai tokoh terkenal untuk menarik investor ke dalam proyek palsu. Salah satu contohnya adalah penipuan dengan menggunakan nama Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, untuk meluncurkan token palsu yang disebut Memecoin Arab Saudi (KSA) “Resmi”. Namun, kecurigaan segera muncul karena tidak adanya keterlibatan resmi dari pemerintah Arab Saudi dalam proyek tersebut.
Peluncuran token palsu ini merupakan contoh terbaru dari modus penipuan di dunia kripto, yang juga terjadi setelah skandal token Libra (LIBRA) terkait dengan Presiden Argentina Javier Milei. Karena itu, penting bagi para investor untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum berinvestasi dalam proyek kripto. Anndy Lian, seorang pakar blockchain, menekankan bahwa keterbukaan dan transparansi tim pengembang proyek menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan.
Akhirnya, penting untuk diingat bahwa setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca sendiri. Oleh karena itu, selalu penting untuk melakukan analisis mendalam sebelum membeli atau menjual kripto. Liputan6.com hanya menyampaikan informasi dan tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.