Apakah Kucing Bisa Menangis? Begini Penjelasannya
Apakah kucing bisa menangis? Pertanyaan ini sering kali menghantui para pemilik hewan peliharaan. Menurut dosen IPB University dari Program Studi Paramedik Veteriner Sekolah Vokasi, Tetty Barunawati Siagian, kucing sebenarnya tidak menangis seperti manusia. Meskipun mereka memiliki saluran air mata dan dapat mengeluarkan air mata secara fisik, namun itu bukan lah tanda kucing menangis akibat emosi.
“Terkadang kita melihat air mata mengalir di wajah kucing, namun hal tersebut lebih disebabkan oleh iritasi atau masalah medis, bukan karena alasan emosional,” jelas drh Tetty. Sebagai gantinya, kucing mengekspresikan perasaan atau kebutuhan mereka melalui vokalisasi, seperti mengeong atau mengerang.
Suara-suara ini merupakan cara komunikasi kucing untuk menyampaikan rasa sakit, kelaparan, atau stres meskipun tanpa disertai air mata. Kucing juga memiliki cara nonverbal seperti mengibaskan ekor ketika merasa terganggu atau bersembunyi saat merasa cemas atau stres. Kucing yang sedang sedih seringkali akan bersembunyi, makan lebih sedikit, tidur lebih banyak, dan meringkuk. Mereka memang sangat pandai menyembunyikan emosi.
Tanda-tanda bahwa kucing memerlukan perhatian atau bantuan dapat terlihat dari vokalisasi yang dilakukan, postur tubuh yang tegang, atau tingkah laku gelisah. Jika kucing terus-menerus mengeluarkan suara atau menunjukkan tanda-tanda kesakitan, segera konsultasikan dengan dokter hewan. Dalam beberapa kasus, kucing mungkin hanya membutuhkan lebih banyak perhatian atau kasih sayang.
Dengan memahami cara kucing berkomunikasi, pemilik hewan peliharaan dapat lebih peka terhadap kebutuhan emosional dan fisik kucing mereka. Jadi, apabila Anda mendapati kucing menangis, pastikan untuk memeriksa kebutuhan dasarnya terlebih dahulu sebelum membuat keputusan selanjutnya.