Program hasil terbaik cepat (PHTC) yang diperkenalkan oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi fokus utama dalam arah kebijakan pendidikan baru. Program ini disajikan dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 dan diarahkan untuk menghadirkan transformasi pendidikan berbasis digital yang revolusioner.
Dalam implementasinya, program PHTC menawarkan tiga dimensi perubahan utama, yaitu revitalisasi infrastruktur digital, penguatan kapasitas tenaga pendidik, dan pergeseran paradigma kebijakan berbasis dampak. Sebuah upaya yang dirancang untuk meningkatkan pemerataan mutu dalam pendidikan secara lebih terstruktur.
Salah satu langkah yang paling terasa adalah akselerasi pemerataan infrastruktur digital, yang melibatkan digitalisasi sarana belajar dengan pemberdayaan perangkat TIK, platform pembelajaran daring, dan peningkatan jaringan internet di daerah terpencil. Dampak dari revitalisasi ini sudah terlihat dengan bantuan yang diterima oleh ribuan sekolah di daerah 3T.
Penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah juga menjadi fokus utama program PHTC. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto bahwa pendidikan yang kuat membutuhkan guru yang kuat. Melalui pelatihan berbasis blended learning, sektor pendidikan Indonesia mulai mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidikan.
Pendekatan baru dalam pendidikan nasional ini juga mengarah pada pembangunan ekosistem belajar yang inklusif dan berkelanjutan. Konsep paradigma baru dalam PHTC memperlihatkan keberanian untuk menilai dampak kebijakan pendidikan secara menyeluruh, bukan hanya dari aspek administratif semata. Hal ini menandai langkah strategis dalam membangun fondasi pendidikan yang humanistik dan berdampak positif luas.
Kesinambungan dalam implementasi kebijakan dan keterlibatan semua pihak, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, merupakan kunci keberhasilan dari transformasi pendidikan yang diusung oleh program PHTC. Dengan terus mendengarkan masukan publik dan berkomitmen untuk perbaikan berkelanjutan, Indonesia dapat membangun sistem pendidikan yang inklusif, merata, dan responsif terhadap perubahan global.
