Pergantian status kepesertaan BPJS Kesehatan dari ditanggung oleh perusahaan menjadi mandiri biasanya terjadi ketika seseorang berpindah pekerjaan atau menghentikan hubungan kerja dengan perusahaan. Proses ini sebenarnya cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Sebelum lebih lanjut, penting untuk memahami perbedaan antara kepesertaan BPJS Kesehatan yang ditanggung perusahaan dan kepesertaan mandiri. Pada kepesertaan yang ditanggung perusahaan, iuran BPJS Kesehatan dipotong dari gaji karyawan dengan sebagian iuran ditanggung perusahaan dan sebagian oleh karyawan. Sedangkan pada kepesertaan mandiri, seluruh iuran menjadi tanggung jawab peserta sendiri.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, seperti Kartu BPJS Kesehatan, Kartu Tanda Penduduk (KTP), surat keterangan berhenti bekerja dari perusahaan (jika ada), formulir perubahan data BPJS Kesehatan, dan buku rekening tabungan. Pastikan dokumen-dokumen tersebut lengkap dan dalam kondisi baik untuk mempercepat proses perubahan status kepesertaan.
Untuk mengubah status BPJS Kesehatan secara online, pelanggan dapat mengunduh aplikasi Mobile JKN, login atau mendaftar, pilih menu Perubahan Data Peserta, isi formulir perubahan data, unggah dokumen pendukung, verifikasi data, kirim permohonan, dan tunggu konfirmasi dari BPJS Kesehatan. Selain itu, pengguna juga dapat mengunjungi kantor BPJS Kesehatan terdekat atau menghubungi call center untuk mengubah status kepesertaan.
Setelah mengubah status kepesertaan, penting untuk memilih kelas BPJS Kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. BPJS Kesehatan menawarkan tiga kelas berbeda dengan iuran dan fasilitas kesehatan yang berbeda pula. Pembayaran iuran BPJS Kesehatan juga dapat dilakukan secara rutin melalui autodebet bank, ATM, mobile banking, internet banking, minimarket, atau kantor pos.
Adanya BPJS Kesehatan sangat penting untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko finansial akibat sakit atau kecelakaan. Dengan memiliki BPJS Kesehatan, akses ke fasilitas kesehatan berkualitas dengan biaya terjangkau menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, menjaga rutinitas pembayaran iuran dan memilih kelas yang sesuai dapat memberikan perlindungan finansial yang penting dalam situasi darurat.