China telah mengumumkan kebijakan bebas visa yang diperluas untuk empat negara Teluk, yakni Arab Saudi, Oman, Kuwait, dan Bahrain. Wisatawan yang memegang paspor dari negara-negara ini akan memiliki akses masuk bebas visa ke China mulai 9 Juni 2025 hingga 8 Juni 2026. Dengan penambahan ini, daftar negara bebas visa China menjadi 47, memudahkan perjalanan lintas batas bagi para pemegang paspor dari negara GCC.
Menteri Luar Negeri China, Mao Ning, menyambut baik kebijakan ini dan menyatakan bahwa ini akan mempermudah kunjungan wisatawan dari negara-negara GCC ke China untuk bisnis, wisata, keperluan keluarga, atau pertukaran budaya. Kebijakan ini juga sejalan dengan upaya China untuk menarik lebih banyak wisatawan dan memulihkan kerugian akibat pandemi. Negara GCC lainnya seperti Uni Emirat Arab dan Qatar sudah memiliki kebijakan pembebasan visa bersama dengan China sejak tahun 2018.
Selain negara-negara Teluk, China juga memperluas kebijakan bebas visa untuk lima negara LAC (Latin America, and Caribbean), yaitu Brasil, Argentina, Cile, Peru, dan Uruguay, mulai 1 Juni 2025 hingga 31 Mei 2026. Dengan komitmen untuk membuka diri, China berusaha mempernudah perjalanan antara negara-negara tersebut dan China.
Kunjungan bebas visa telah meningkat secara signifikan, menurut Biro Statistik Nasional, mencapai 20,12 juta kunjungan pada 2024 dengan peningkatan 112,3 persen dibanding tahun sebelumnya. Trip.com juga mencatat lonjakan pemesanan pariwisata lebih dari 100 persen, terutama dari negara-negara bebas visa. Shanghai menjadi kota paling dikunjungi oleh wisatawan pada 2024, dengan lonjakan kunjungan wisatawan asing ke China secara keseluruhan. Beijing juga menjadi pilihan utama dengan jumlah kedatangan wisatawan asing yang signifikan.
Kebijakan bebas visa yang diperluas ini diharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan mempererat hubungan antara China dan negara-negara lainnya.