Pechun merupakan tradisi yang penting bagi masyarakat Tionghoa yang selalu dijaga dan dilestarikan. Setiap tahun, tradisi yang identik dengan telur berdiri ini dihadirkan dalam perlombaan yang diikuti dengan antusias. Di Pangkalpinang, ribuan warga memadati destinasi wisata Pantai Pasir Padi untuk mengikuti lomba mendirikan telur ayam. Acara Pechun tahun ini, yang bersamaan dengan libur panjang, dimanfaatkan warga untuk berkumpul dan berwisata ke Pantai Pasir Padi.
Tradisi Pechun yang identik dengan telur berdiri disajikan dalam sebuah even di Pantai Pasir Padi, diikuti oleh ratusan peserta yang diberikan 3500 hingga 4000 butir telur ayam. Peserta harus mendirikan telur sesuai dengan pola unik yang telah ditentukan, dan akan dinilai oleh para juri. Perlombaan ini dimulai sekitar pukul 12.00 WIB, mengingat telur hanya bisa berdiri saat matahari terik.
Meskipun telur bisa berdiri karena gaya gravitasi bumi dan matahari, diperlukan kesabaran dan konsentrasi agar telur bisa berdiri tegak. Ribuan telur berhasil berdiri tegak dalam pola yang telah ditentukan setelah satu jam perlombaan. Para peserta merasa senang bisa ikut serta dalam acara ini, seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta bernama Raisa.
Tradisi lomba mendirikan telur ini baru diadakan dua tahun belakangan ini dan ternyata menarik minat masyarakat. Sebagai juri, Desi Ratna Sari mengungkapkan bahwa hanya telur yang berdiri tegak pada pola yang disiapkan yang akan dinilai. Ia berharap dengan adanya even Festival Pasir Padi ini, tradisi Pechun semakin dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Tionghoa.
Selain lomba mendirikan telur, warga yang berkunjung ke Pantai Pasir Padi juga bisa menikmati berbagai atraksi seperti Barongsai dan lomba makan otak-otak ikan. Festival Pasir Padi tahun ini dihadiri langsung oleh artis Ibukota Ayu Azhari, menambah nilai hiburan pada acara ini. Selama liburan panjang tersebut, warga Pangkalpinang dapat ikut serta dalam berbagai kegiatan yang tidak hanya mendidik tapi juga menghibur.