NASA melalui satelit Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) berhasil mengabadikan lokasi jatuhnya Resilience, wahana pendarat bulan milik perusahaan asal Tokyo, ispace. Resilience dijadwalkan mendarat di kawasan Mare Frigoris pada 5 Juni 2025, wilayah dataran vulkanik di bulan yang memiliki retakan besar permukaan yang disebut wrinkle ridges. Setelah kehilangan kontak dengan Resilience saat memasuki fase pendaratan, tim ispace menyatakan bahwa wahana tersebut kemungkinan besar jatuh dan tidak selamat. Selain Resilience, kendaraan kecil beroda Tenacious yang membawa karya seni mini juga hilang akibat kegagalan ini. NASA melalui LRO melacak bekas tumbukan Resilience di permukaan bulan dan menemukan noda gelap di area Mare Frigoris, serta “halo terang” di sekitarnya akibat partikel regolit terlontar. Lokasi jatuhnya Resilience ternyata berjarak 2,4 kilometer dari titik pendaratan yang direncanakan, menandai kegagalan kedua ispace dalam misi pendaratan bulan setelah upaya pertama pada April 2023 yang juga gagal.
