Masjid Jogokariyan di Yogyakarta mengalami pemblokiran tiba-tiba pada beberapa akun media sosialnya, termasuk YouTube dan Instagram, seperti @masjidjogokariyan, @remajamasjidjogokariyan, @kampoengramadhanjogokariyan, dan akun Himpunan Anak-anak Masjid Jogokariyan (Hamas). Para pengelola dan masyarakat umum tidak dapat mengakses akun tersebut sejak pekan lalu. Pemblokiran ini diduga terjadi karena nama akun yang menggunakan akronim Hamas, yang bisa disalahartikan sebagai gerakan perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel.
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, M Jazir, menjelaskan bahwa pemblokiran akun media sosial tersebut dimulai dari akun yang disingkat Hamas, kemudian meluas ke akun lainnya. Sebelum pemblokiran, masjid ini telah menerima peringatan dari Instagram terkait konten yang terkait dengan Palestina. Pihak masjid sedang berupaya untuk mengajukan banding terkait pemblokiran ini, sambil membuat akun baru sebagai alternatif untuk menyebarkan informasi terkait aktivitas masjid.
Sebelum diblokir, akun YouTube masjid ini telah menyiarkan wawancara dengan penceramah Husein Gaza yang membahas aksi genosida di Gaza. Pemblokiran ini juga terjadi setelah memuat konten yang membahas konflik di Palestina, dianggap YouTube terlibat dengan kelompok radikal dan ekstremis. Pihak masjid berharap akun YouTube dan Instagram mereka dapat pulih secepatnya agar dapat kembali menyebarkan informasi terkait aktivitas masjid dan kegiatan dakwah.