Industri kendaraan listrik Cina tiba-tiba bangkit sebagai kekuatan global yang tak terbantahkan. CEO Ford, Jim Farley, dengan takjubnya menyaksikan kemajuan industri Cina saat berkunjung ke negara tersebut. Perjalanan ini memicu kesadaran akan teknologi canggih pada kendaraan-kendaraan Cina yang jauh lebih unggul. Farley mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Cina telah melampaui batas dalam menciptakan pengalaman digital di dalam kendaraan, dengan teknologi kendaraan yang canggih dan integrasi teknologi yang mulus. Sementara perusahaan Cina memproduksi mobil listrik dalam skala besar dengan biaya yang lebih rendah, produsen mobil lain di luar Tiongkok masih berjuang untuk bersaing. Bersamaan dengan itu, BYD, produsen mobil listrik terbesar di Cina, memperkenalkan hatchback Seagull di Eropa dengan harga kurang dari $10.000 di Cina dan $26.000 di Eropa. Ford, sebagai tanggapan atas perkembangan industri ini, memperkenalkan model-model listrik seperti crossover Mustang Mach-E dan pickup F-150 Lightning di AS, sambil terus berinovasi dengan mobil listrik terjangkau seperti versi “Model T” mereka. Kemitraan dengan produsen baterai Cina bertujuan untuk memperkuat posisi Ford di pasar mobil listrik yang semakin kompetitif. Dengan tantangan yang semakin kompleks, Ford berusaha untuk belajar dan beradaptasi dengan dinamika industri mobil global untuk tetap relevan dan bersaing secara global.
