Jazz Gunung hadir sebagai festival tahunan selama setahun belas musim, dengan menghadirkan konsep baru Jazz Gunung Series yang akan berlangsung dalam tiga seri di Bromo dan Ijen, Jawa Timur. Dengan jarak seminggu antara setiap seri, acara ini diharapkan memberikan dampak positif bagi penyelenggaraan Jazz Gunung. Seri 1 dan 2 di Bromo akan menampilkan pameran UMKM, seni, dan budaya, yang didukung oleh ISI Yogyakarta, BRI, dan Kementerian Pariwisata. Pendiri Jazz Gunung, Sigit Pramono, menegaskan harapannya agar dukungan dari pemerintah bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Kementerian Pariwisata juga memberikan dukungan promosi dan sarana prasarana untuk mendukung acara Jazz Gunung. Jazz Gunung juga membuka diri untuk kolaborasi dengan kesenian lain, seperti tari, sebagai upaya untuk memperluas pengaruh festival. Ide tersebut didukung oleh Andy F. Noya, advisor Jazz Gunung Indonesia, yang melihat potensi kolaborasi antara musik jazz dengan seni lainnya.
