Ferrari baru-baru ini mengungkapkan rencana ambisius mereka untuk merancang mobil listrik pertama mereka, “Elettrica”, yang akan menjadi bagian dari portofolio mereka. Meski begitu, hal ini tidak berarti bahwa Ferrari akan melupakan mesin pembakaran internal (ICE). Sebaliknya, Ferrari berencana untuk menggandakan penggunaan ICE pada masa mendatang. Proyeksi Ferrari menunjukkan bahwa 20% produk mereka akan tetap menggunakan ICE hingga akhir dekade ini, dengan target 40% pada tahun 2030.
Ferrari juga tidak akan melupakan teknologi hibrida, dengan target tetap pada 40%. Hal ini berarti mobil-mobil baru Ferrari akan tetap menggunakan mesin V-6, V-8, atau V-12 dalam beberapa tahun ke depan. Ferrari memiliki kepercayaan tinggi pada loyalitas para penggemar mereka terhadap mesin gas, dan mereka akan terus mengembangkan mesin-mesin tersebut untuk meningkatkan kinerja sambil tetap mematuhi regulasi emisi yang semakin ketat.
Ferrari tidak hanya fokus pada mesin pembakaran internal, mereka juga berencana untuk terus berinovasi dengan material baru dan teknologi terbaru untuk meningkatkan tenaga spesifik mobil-mobil mereka. Perusahaan ini juga siap untuk beradaptasi dengan bahan bakar selain bensin, seperti bahan bakar elektrik, jika teknologi ini menjadi lebih populer secara global.
Meskipun Ferrari masih akan menawarkan berbagai model dengan mesin gas saat ini bagi para penggemar yang tidak ingin beralih ke mobil listrik, perusahaan ini juga siap untuk masa depan dengan rencana untuk merilis lebih dari 20 mobil baru antara tahun 2026 dan 2030. Dengan begitu, Ferrari tetap relevan dan bertahan di era mobilitas yang semakin berubah.







