Berdasarkan kesaksian mantan Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya Huktyanta, ia mengaku hanya berasumsi dan menduga mengenai keterlibatan dan intervensi Mohammad Riza Chalid dalam kebijakan di Pertamina. Hanung memberikan kesaksiannya dalam sidang perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina di Pengadilan Tipikor Jakarta. Hanung hadir sebagai saksi untuk tiga terdakwa yang terlibat dalam kasus tersebut. Jaksa penuntut meminta penjelasan Hanung terkait pernyataannya dalam berkas acara pemeriksaan terkait kerja sama penyewaan tangki BBM Merak. Dalam persidangan, Hanung menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukannya merupakan perintah jabatan dari Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan, pada saat itu. Hanung juga menegaskan bahwa keputusannya terkait pengadaan storage BBM semata-mata untuk memastikan pasokan BBM di Indonesia terpenuhi. Hanung juga mengakui bahwa keterlibatan Riza Chalid dalam perannya sebagai direktur hanya berdasarkan asumsi semata. Dalam akhir persidangan, Hanung menjelaskan bahwa yang menjadikannya direktur adalah menteri BUMN, bukan Riza Chalid atau Irawan Prakoso. Setelah persidangan, pengacara salah satu terdakwa menyatakan bahwa kesaksian Hanung telah menepis dakwaan jaksa terkait keterlibatan dan intervensi Riza Chalid dalam kebijakan Pertamina, yang disebutnya hanya asumsi yang jauh dari fakta yang sebenarnya.
