Saturday, November 15, 2025
HomeGaya HidupMengenal Galgah: Lawan Kata Haus di KBBI

Mengenal Galgah: Lawan Kata Haus di KBBI

Baru-baru ini, media sosial ramai dengan kabar tentang penambahan kata baru “galgah” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Viral di platform TikTok melalui unggahan penyanyi dan influencer Bunga Reyza, kata ini telah resmi dimasukkan dalam KBBI edisi VI sejak Oktober 2025. Menurut definisi KBBI, “galgah” merupakan lawan kata atau antonim dari “haus”, artinya merujuk pada perasaan lega atau segar tenggorokan setelah minum atau tidak merasa haus.

Meskipun “galgah” dapat ditemukan di KBBI, kata ini sebenarnya merupakan onomatope atau tiruan bunyi tanpa akar etimologis yang jelas. Sebagai bentuk kata informal, “galgah” telah menjadi populer, meski versi baku dari lawan kata “haus” sebelumnya adalah “palum”. Dalam bahasa Batak, “palum” berarti sudah puas minum atau tidak lagi merasa haus, dan telah diakui dalam KBBI sejak tahun 2024 setelah diambil dari inventarisasi kosakata bahasa daerah.

Awal mula kata “galgah” diperkenalkan oleh Bunga Reyza melalui video di akun TikTok pribadinya pada Mei 2025. Ide ciptaannya ini kemudian disetujui dan dimasukkan ke dalam KBBI. Fenomena ini menunjukkan kontribusi kreativitas generasi muda dalam memperkaya bahasa Indonesia, serta mencerminkan perkembangan bahasa yang berjalan seiring dinamika sosial dan budaya masyarakat.

Bagi masyarakat yang ingin mengajukan kata baru untuk dimasukkan ke dalam KBBI, Badan Bahasa telah menyediakan prosedur resmi melalui situs resmi KBBI daring. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan akun, pengisian formulir usulan kosakata baru, dan penantian proses penyuntingan oleh editor Badan Bahasa. Usulan yang disetujui akan dimasukkan dalam pembaruan KBBI berikutnya.

Dengan cara ini, Badan Bahasa berusaha memperkaya dan memperbaharui kosakata dalam bahasa Indonesia, sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan komunikasi masyarakat. Semua ini menunjukkan bahwa bahasa adalah bagian yang hidup dan terus berkembang dalam merespons kebutuhan dan realitas sosial yang ada.

Source link

RELATED ARTICLES

Terpopuler