Wednesday, April 30, 2025
HomeLainnyaPeretas Korea Utara: Ancaman Malware Kripto

Peretas Korea Utara: Ancaman Malware Kripto

Industri kripto menghadapi tantangan besar pada awal tahun ini, dengan total kerugian mencapai USD 73,9 juta akibat dari 19 serangan siber sepanjang bulan Januari. Meskipun jumlah insiden peretasan mengalami penurunan 4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun serangan meningkat sembilan kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut laporan terbaru dari Immunefi, platform keamanan dan bug bounty di ekosistem Web3 yang dilansir dari Coinmarketcap, hal ini menunjukkan adanya peningkatan keamanan yang dibutuhkan dalam industri kripto.
Dibandingkan dengan Januari tahun sebelumnya yang merugi USD 133 juta, angka kerugian pada tahun ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Namun, dua serangan utama berhasil menyebabkan kerugian besar bulan ini. Bursa CeFi Phemex yang berbasis di Singapura terkena pembobolan terbesar dengan kehilangan USD 69,1 juta. Sedangkan serangan lainnya terjadi pada platform DeFi Moby Trade, yang mengalami eksploitasi senilai USD 2,5 juta.
Tidak hanya dua kasus besar tersebut, namun beberapa platform lainnya juga mengalami serangan, antara lain Orange Finance, IPC, UniLend Finance, The Idols NFT, Odos, Laura AI, Pika Infinity, dan Sorra. Walaupun pada bulan ini tidak ditemukan insiden penipuan yang signifikan, namun hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap keamanan dalam industri kripto.

RELATED ARTICLES

Terpopuler