Dewan kota Cannes, Prancis akan menerapkan pembatasan kapal pesiar sebagai upaya untuk mengurangi jumlah wisatawan dan polusi. Penyusunan pembatasan mencakup jumlah penumpang kapal pesiar dan penumpang yang bisa turun setiap hari. Cannes, yang terletak di sepanjang French Riviera, merupakan destinasi wisata populer dengan pemandangan yang menakjubkan. Oleh karena itu, dewan kota setempat memutuskan untuk membatasi jumlah kapal pesiar dan penumpangnya agar kota menjadi lebih estetis dan bersih.
Pembatasan ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026, di mana hanya kapal dengan kurang dari 1.000 penumpang yang diizinkan masuk ke pelabuhan Cannes. Selain itu, jumlah penumpang yang turun per hari juga dibatasi hingga 6.000 orang. Kapal pesiar yang lebih besar harus memindahkan penumpangnya ke kapal yang lebih kecil agar bisa bersandar di Cannes.
Meskipun pembatasan ini dilakukan, Wali Kota David Lisnard menegaskan bahwa hal ini bukan berarti melarang kapal pesiar. Ia menyatakan bahwa Cannes masih akan menjadi tujuan utama bagi kapal pesiar dan tetap mendapatkan manfaat ekonomi dari kunjungan tersebut. Selain Cannes, beberapa kota di Eropa juga telah menerapkan pembatasan yang serupa, seperti Nice, Venesia, Amsterdam, dan Barcelona.
Selain pembatasan kapal pesiar, beberapa negara juga memberlakukan pajak penumpang kapal pesiar. Di antaranya adalah Norwegia, Lisbon, Venesia, Majorca, dan Yunani. Yunani bahkan menerapkan pajak ini pada penumpang kapal pesiar yang singgah di pulau-pulau populer seperti Mykonos dan Santorini, dengan besaran pajak yang disesuaikan dengan musim sepi dan ramai wisatawan. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan bisa mengurangi dampak negatif dari kunjungan kapal pesiar bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
