Porsche mengalami tantangan besar belakangan ini. Dengan penurunan laba, penjualan yang melambat di Cina, dan permintaan mobil listrik yang kurang dari yang diharapkan, produsen mobil sport mewah Jerman ini harus menghentikan atau menunda beberapa proyek mobil listrik dengan biaya besar. Namun, perusahaan berencana untuk lebih fokus pada mobil hybrid di masa depan di bawah kepemimpinan CEO baru mereka, Michael Leiters.
Leiters akan mengambil alih posisi CEO pada 1 Januari 2026, mengakhiri era Oliver Blume yang menjabat sebelumnya. Blume sebelumnya juga bertanggung jawab sebagai CEO Volkswagen Group sejak 2022. Namun, keputusan Blume untuk tetap memegang posisi di Porsche di tengah perannya yang padat menuai kritik dari banyak pihak.
Sementara itu, Leiters memiliki pengalaman yang luas dalam industri otomotif, mulai dari Porsche hingga Ferrari dan terakhir di McLaren sebagai CEO. Performa Leiters selama karirnya di McLaren diakui untuk peningkatan kualitas pembuatan mobil, meski kinerja keuangan perusahaan tidak sepenuhnya memuaskan.
Kini, Leiters berada di Porsche di tengah fokus yang semakin meningkat pada mobil hibrida dan hibrida plug-in. Meskipun Leiters tampaknya memiliki latar belakang yang sesuai, tantangan di hadapan tidak akan mudah. Dengan Porsche bersiap untuk menghadapi transformasi besar di masa depan, Leiters bersiap untuk memimpin perusahaan ini dalam perjalanan yang penuh tantangan dan potensi.







