Suara.com – Pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan teknologi seperti Meta sepertinya belum berakhir. Kali ini, sekitar 50 pekerja di Facebook Messenger harus merasakan PHK massal yang dilakukan oleh perusahaan.
Menurut laporan dari India Today, PHK ini memengaruhi sekitar 50 karyawan di Facebook Messenger. Meskipun demikian, juru bicara Meta menolak untuk memberikan komentar terkait PHK tersebut, hanya menjelaskan bahwa perusahaan sedang melakukan efisiensi saat ini.
Pada tahun sebelumnya, CEO Meta Mark Zuckerberg telah mengumumkan bahwa tahun 2023 adalah waktu untuk melakukan efisiensi di perusahaan. Akibatnya, Meta melakukan PHK kepada ribuan karyawan dan menghapus beberapa divisi.
Meskipun rencana awalnya adalah melakukan efisiensi selama satu tahun, namun tampaknya hal tersebut diperpanjang tanpa batas waktu. Hal ini membuat terjadi perubahan dalam budaya kerja di Meta, dengan manajer yang semakin aktif dalam mencari cara untuk memangkas biaya dan merampingkan tim, yang kemudian menimbulkan kecemasan di kalangan pekerja.
Bulan lalu, Meta berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 134,9 miliar Dolar AS atau Rp 2.093 triliun setelah mengumumkan PHK massal. Selama laporan pendapatan perusahaan, Zuckerberg juga membahas tentang berbagai produk baru yang diluncurkan oleh Meta, seperti Threads, kacamata pintar Ray-Ban, VR dalam headset Quest 3, serta upaya intensif dalam bidang teknologi kecerdasan buatan (AI).