Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa harga obat di Indonesia bisa tiga hingga lima kali lebih mahal dari Malaysia. Salah satu faktor penyebabnya adalah inefisiensi perdagangan di sektor kesehatan. Menanggapi hal ini, Anggota DPR RI Muchamad Nabil Haroen juga menyoroti perbedaan harga obat antara kedua negara.
Menurut Nabil, inefisiensi dalam tata kelola perdagangan kesehatan, biaya tambahan yang muncul akibat proses tata kelola yang kurang transparan, dan perbedaan kebijakan harga dan regulasi antara Indonesia dan Malaysia adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan harga obat di Indonesia lebih tinggi. Untuk menekan harga obat, Nabil menyarankan intervensi negara melalui peningkatan transparansi dan efisiensi tata kelola, peningkatan regulasi, dan penguatan peran pemerintah dalam mengontrol harga obat.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membuat harga obat di Indonesia lebih terjangkau dan meningkatkan akses masyarakat terhadap obat-obatan esensial. Dukungan dari DPR RI juga dijanjikan untuk mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menurunkan harga obat agar lebih terjangkau bagi masyarakat.