28.4 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024
HomePolitikDaftar 6 Perusahaan Tekstil Tutup, 11.000 Pekerja Kena PHK : Okezone Economy

Daftar 6 Perusahaan Tekstil Tutup, 11.000 Pekerja Kena PHK : Okezone Economy

Date:

Berita Terkait

Evaluasi Kinerja Bappenas dalam Mengelola Sumber Daya Manusia di Daerah

Evaluasi kinerja Bappenas dalam mengelola sumber daya manusia...

Strategi Konservasi Hutan untuk Meningkatkan Kualitas Udara, Lingkungan, dan Kelestarian

Strategi konservasi hutan untuk meningkatkan kualitas udara dan...

Dampak Pencemaran Air terhadap Konservasi Alam: Ancaman Nyata bagi Kehidupan

Dampak pencemaran air terhadap konservasi alam - Pencemaran...

Yayasan Paseban: Membangun Kesejahteraan Masyarakat

Yayasan Paseban dan Perannya dalam Membangun Masyarakat yang...

Auditor KPK dan Upaya Meningkatkan Efektivitas Audit Internal Control

Auditor KPK dan upaya meningkatkan efektivitas audit internal...

Enam perusahaan tekstil telah bangkrut setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2024. Plt Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), Reny Yanita, mengungkapkan bahwa sebanyak 11 ribu orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat tutupnya enam perusahaan tersebut.

Reny menyatakan bahwa industri tekstil besar juga mengalami PHK meskipun jumlahnya tidak melebihi 20 ribu orang, hanya sekitar 11 ribu orang. Enam perusahaan yang tutup setelah diberlakukannya Permendag tersebut antara lain:
1. PT S Dupantex, Jawa Tengah: PHK 700-an orang
2. PT Alenatex, Jawa Barat: PHK 700-an orang
3. PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah: PHK 500-an orang
4. PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah: PHK 400-an orang
5. PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah: PHK 700-an orang
6. PT Sai Apparel, Jawa Tengah: PHK 8 ribu-an orang

Selain itu, data dari Asosiasi IPKB juga menunjukkan penurunan utilitas IKM sebesar 70%. Pembatalan kontrak oleh pemberi maklon dan marketplace juga menjadi penyebab, karena mereka kembali ke produk impor. Hal ini berdampak pada kehilangan pasar IKM dan konveksi, serta industri hulu untuk kain dan benang.

Reny menekankan bahwa kehilangan SDM terampil di sektor tekstil merupakan kerugian besar. SDM merupakan aset yang penting dan kehilangannya mempercepat penutupan pabrik tekstil. Reny menyerukan pentingnya menjaga aset SDM dan memperbaiki kondisi industri tekstil nasional untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Source link

Berita Terbaru