Pedagang kaki lima (PKL) memainkan peran penting dalam ekonomi lokal, terutama di kota-kota besar. Mereka menyediakan barang dan jasa dengan harga terjangkau, memberikan kontribusi pada lapangan kerja, dan menghidupkan banyak individu yang tidak memiliki pekerjaan formal. Namun, keberadaan PKL juga dihadapi dengan tantangan, seperti perizinan, persaingan ekonomi, dan masalah infrastruktur.
Meskipun demikian, PKL tetap bertahan dengan kreativitas dan inovasi mereka. Untuk meningkatkan peran mereka, pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan melalui kebijakan inklusif, pelatihan, akses pembiayaan, dan infrastruktur yang mendukung.
Pilar ekonomi lokal PKL adalah fleksibilitas bisnis, aksebilitas barang dan jasa, pendorong ekonomi lokal, dan penyedia lapangan kerja. Dalam konteks nilai Pancasila, semangat kerja keras dan kemandirian PKL sejalan dengan nilai “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” (Sila Kelima).
Pancasila menjadi pedoman dalam kehidupan dan usaha para pedagang. Nilai-nilai Pancasila seperti kejujuran, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan tercermin dalam praktek sehari-hari PKL. Dengan mendukung PKL, kita juga memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan ekonomi dan sosial Indonesia.