29.6 C
Jakarta
Thursday, November 21, 2024
HomeGaya HidupDelegasi USU Raih Juara Tiga di Lomba Riset Sawit Mahasiswa BPDP Kelapa...

Delegasi USU Raih Juara Tiga di Lomba Riset Sawit Mahasiswa BPDP Kelapa Sawit 2024 – SUARA USU

Date:

Berita Terkait

Evaluasi Kinerja Bappenas dalam Mengelola Sumber Daya Manusia di Daerah

Evaluasi kinerja Bappenas dalam mengelola sumber daya manusia...

Strategi Konservasi Hutan untuk Meningkatkan Kualitas Udara, Lingkungan, dan Kelestarian

Strategi konservasi hutan untuk meningkatkan kualitas udara dan...

Dampak Pencemaran Air terhadap Konservasi Alam: Ancaman Nyata bagi Kehidupan

Dampak pencemaran air terhadap konservasi alam - Pencemaran...

Yayasan Paseban: Membangun Kesejahteraan Masyarakat

Yayasan Paseban dan Perannya dalam Membangun Masyarakat yang...

Auditor KPK dan Upaya Meningkatkan Efektivitas Audit Internal Control

Auditor KPK dan upaya meningkatkan efektivitas audit internal...

Reporter: Muhammad Abduh Akram Agus

Suara USU, Medan. Delegasi Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil meraih juara tiga dalam Lomba Riset Sawit Mahasiswa 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP Kelapa Sawit) di Bali. Prestasi ini diraih oleh tim riset yang dipimpin oleh Mutiara Sani Harahap dari Program Studi S1 Kimia, dengan dukungan dosen pembimbing Bapak Dr. Ir. Zikri Noer, S.Si., M.Si.

Tim yang terdiri dari Mutiara Sani Harahap, Charles, Alwi Khairunsyah Pinem, Derrick Tan, dan Muhammad Harsa berhasil mencuri perhatian juri dengan inovasi penelitian mengenai pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk menghasilkan filter air berbasis nitrogen-reduced graphene oxide (N-rGO) yang dipadukan dengan nanokitosan. Penelitian ini bertujuan untuk menangani masalah air bersih dan sanitasi, terutama di daerah yang masih minim akses terhadap fasilitas tersebut.

Mutiara mengungkapkan bahwa ide awal penelitian ini berasal dari Charles, anggota tim yang mempertemukan seluruh anggota tim. Setelah ide tersebut diutarakan, tim melakukan berbagai diskusi, membaca literatur, hingga bersama-sama menulis proposal yang akhirnya lolos ke tahap final. Motivasi utama tim adalah meningkatkan kapasitas diri dan mengatasi permasalahan air bersih yang sangat relevan bagi masyarakat luas.

“Kami menggunakan limbah TKKS yang biasanya hanya dijadikan pupuk atau ditanam kembali. Inovasi kami adalah memanfaatkannya menjadi material yang lebih bermanfaat dalam bentuk filter air yang ramah lingkungan,” ujar Mutiara.

Selama persiapan menuju final di Bali, tim mempersiapkan diri dengan matang, mulai dari latihan presentasi, hingga menyiapkan produk filter air sebagai bukti konkret hasil penelitian mereka. Mereka juga mengenakan pakaian tradisional khas Batak seperti ulos dan sortali/sortopi, yang semakin memperkuat identitas budaya mereka di kompetisi tingkat nasional ini.

Kompetisi ini diikuti oleh 40 tim dari berbagai universitas di Indonesia, dengan suasana kompetitif yang tetap bersahabat. Mutiara menyampaikan bahwa pengalaman bersaing di tingkat nasional sangat berharga dan membuka wawasan mereka terhadap berbagai inovasi yang dihasilkan oleh tim lain.

“Saat presentasi, kami mendapatkan urutan terakhir, rasanya sangat menegangkan. Namun alhamdulillah, semuanya berjalan lancar dan kami bisa meraih juara ketiga,” tambahnya.

Dosen pembimbing, Dr. Ir. Zikri Noer, S.Si., M.Si., memberikan pujian atas kegigihan dan semangat tim dalam menghadapi berbagai tantangan selama proses penelitian. “Saya sangat bangga dengan pencapaian mereka. Tim ini tidak hanya berhasil membawa nama USU di tingkat nasional, tetapi juga telah menunjukkan potensi luar biasa dalam memanfaatkan limbah kelapa sawit untuk solusi berkelanjutan. Saya berharap penelitian ini bisa terus dikembangkan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” ujar Dr. Zikri.

Tim berharap seiring berjalannya waktu, inovasi filter air yang mereka ciptakan dapat terus dioptimalkan menjadi produk yang dapat digunakan secara massal. Mereka juga berencana untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada mahasiswa di USU, terutama yang ingin mengikuti lomba serupa, “Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru, apalagi dalam riset. Konsistensi dan keinginan untuk terus belajar adalah kunci kesuksesan,” tutupnya.

Prestasi ini tentu menjadi salah satu kebanggaan USU, membuktikan bahwa mahasiswa USU mampu bersaing di tingkat nasional dengan inovasi yang membawa dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

Redaktur: Jio M


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Source link

Berita Terbaru