32.2 C
Jakarta
Friday, November 1, 2024
HomeKriminalSMA Gloria 2 Laporkan Dugaan Penganiayaan ke Polrestabes Surabaya Besok Senin

SMA Gloria 2 Laporkan Dugaan Penganiayaan ke Polrestabes Surabaya Besok Senin

Date:

Berita Terkait

Siapa Saja yang Diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan?

Siapa saja yang diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)?...

3 Zodiak Tak Pernah Stop Bikin Rencana Masa Depan untuk Sukses : Okezone Lifestyle

Beberapa zodiak memiliki pandangan hidup yang unik dan kemampuan...

Anak Muda di Batang Memperkokoh Pilihan Pilkada 2024 Pasca Debat

Pilkada Batang diikuti oleh pasangan calon nomor 1 Fauzi-Ridwan...

Delegasi USU Raih Juara Tiga di Lomba Riset Sawit Mahasiswa BPDP Kelapa Sawit 2024 – SUARA USU

Reporter: Muhammad Abduh Akram Agus Suara USU, Medan. Delegasi Universitas...

Membayari Denda Warga yang Kena Razia

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Jember, Jawa Timur, memiliki...

SMA Gloria 2 akan melaporkan dugaan penganiayaan ke Polrestabes Surabaya pada Senin (28/10/2024) besok. Kuat dugaan, Ivan salah satu pengusaha Rekreasi Hiburan Umum (RHU) Surabaya akan menjadi terlapor utama buntut keributan di SMA Gloria 2 pada Senin (21/10/2024) kemarin.

“Senin itu kita akan ke Polrestabes (Surabaya) untuk membuat laporan atau aduan, sekaligus audiensi dengan Kapolres. Ada beberapa orang yang kita laporkan,” kata Sudiman Sidabuke, Jumat (25/10/2024).

Sudirman mengaku tidak tahu perihal perdamaian antara Ivan dan orang tua korban. Walaupun sempat beredar video yang mempertontonkan orang tua korban dengan Ivan telah berdamai, menurutnya aksi premanisme di SMA Gloria 2 itu telah membuat trauma civitas akademik.

“Saya tidak tahu apakah itu sudah damai atau tidak, namun yang pasti tindakan itu sudah membuat siswa, guru dan wali murid ketakutan,” tambahnya.

Sudirman tidak menyebut siapa yang akan dilaporkan oleh SMA Gloria 2 ke Polrestabes Surabaya. Saat ini, para pelaku yang terlibat keributan masih diidentifikasi secara internal.

“Masih kami siapkan. Besok Senin kita melapor,” tuturnya.

Menurutnya, permasalahan ini disebutnya sebagai masalah ringan dan berat, tergantung masing-masing orang melihat dari sudut pandang mana. Sebab, permasalahan ini dipicu karena siswa kedua sekolahan itu awalnya saling olok saat pertandingan basket, hingga berlanjut ke sosial media.

“Sebetulnya masalah ini kalau dibilang ringan ya ringan, berat ya berat, karena ini kan masalah anak remaja yang di mana emosinya belum stabil,” terangnya.

Masalah ini menjadi berat, ketika orang tua EMS datang ke sekolah I dengan membawa beberapa orang yang diduga preman, lalu melakukan penganiayaan tepat di depan SMA Kristen Gloria 2 dan disaksikan banyak murid lain.

“Nanti kita buktikan saja siapa yang salah dan siapa yang benar di hadapan hukum. Biar hukum yang berbicara,” pungkasnya. (ang/ian)

Source link

Berita Terbaru