Bitcoin sebagai Solusi Penurunan Aset dan Inflasi Global
Michael Saylor, Kepala strategi Bitcoin di MicroStrategy yang kini berganti nama menjadi Strategy, menyatakan bahwa Bitcoin memiliki potensi sebagai solusi untuk mengatasi hilangnya kekayaan global akibat inflasi dan penurunan nilai aset. Setiap tahun, sekitar USD 15 triliun hilang dari ekonomi dunia karena berbagai faktor, termasuk inflasi, penurunan nilai aset, dan kegagalan bisnis.
Dalam sebuah podcast, Saylor mengungkapkan bahwa modal jangka panjang dunia saat ini bernilai sekitar USD 450 triliun. Namun, setiap tahun sekitar 3% dari jumlah tersebut hilang akibat ketidakefisienan sistem keuangan. Ia menjelaskan bahwa fenomena ini dikenal sebagai “kemunduran entropi,” di mana aset seperti properti dan perusahaan bisa mengalami kerusakan, sedangkan uang fiat terus tergerus inflasi.
Berbeda dengan aset lainnya, Bitcoin tidak mengalami depresiasi nilai secara struktural. Bitcoin tetap mempertahankan nilai dalam jangka panjang, tidak seperti properti yang bisa rusak, saham yang nilainya bisa turun, atau uang fiat yang terus terpengaruh inflasi. Saylor menggambarkan Bitcoin sebagai “siphon global,” yang memungkinkan pemilik modal untuk mengamankan kekayaan mereka di dalam sistem yang lebih stabil.
Ia juga menyatakan bahwa volatilitas Bitcoin bukanlah kelemahan, namun merupakan peluang bagi investor. Dengan strategi keuangan yang tepat, investor bisa mendapatkan keuntungan besar dari fluktuasi harga Bitcoin. Penting untuk diingat bahwa setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca, dan sebaiknya dilakukan analisis dan pembelajaran sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.